MALANGTERKINI - Berikut ini merupakan kunci jawaban dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, kelas 7 semester 2 pada halaman 198, yang mempelajari teks fabel. Pada halaman 198, terdapat tugas yang meminta adik-adik untuk menjawab tentang seputar teks fabel. Dengan adanya kunci jawaban kelas 7 halaman 198 tentang teks fabel, adik-adik dapat mengerjakan secara baik dan mandiri.
Teks cerita fabel adalah sebuah karya sastra lama. Sebagai sebuah karya sastra lama, teks cerita fabel bisa diceritakan kembali sehingga memiliki banyak versi dan varian. Akan tetapi dari sekian banyak versi tetap ada garis besar cerita yang sama. Garis besar cerita yang sama itu memiliki rangkaian peristiwa yang sama. Hanya dialog atau rincian ceritanya saja yang berbeda. Jadi, pada dasarnya inti cerita sebuah teks cerita, dalam hal ini teks cerita fabel bisa ditangkap dengan rangkaian peristiwa. Maka perlu untuk diketahui rangkaian peristiwa dalam teks cerita fabel tersebut. Dalam tulisan kali ini akan disampaikan cara menentukan rangkaian peristiwa teks cerita fabel Semua Istimewa. Dalam buku teks pelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMP/MTs terdapat tabel yang dapat membantu kita dalam menentukan rangkaian peristiwa. Jika kita bisa menentukan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dan perintah yang ada maka kita akan bisa menentukan rangkaian peristiwa teks cerita fabel Semua ini teks fabel Semua IstimewaUlu, seekor katak hijau, sedang berdiri di pinggir kolam. Hai itu langit sangat gelap dan hari seperti itulah yang Ulu sukai. Tidak lama kemudian air mulai menetes perlahan-lahan dari angkasa."Hujan telah tiba!" Ulu berteriak dengan girang. Ulu pun mulai bersenanndung sambil melompat-lompat mengitari kolam. Ia melihat semut yang kecil sedang berteduh di balik bunga matahari."Wahai semut, hujan telah tiba jangan bersembunyi!" seru Ulu kepada semut yang sedang berusaha keras menghindari tetesan air menghela napas dan menantap Ulu dalam-dalam. "Ulu, aku tidak suka dengan ujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air hujan akan menyeret dan menenggelamkanku ke kolam! Aku tidak bisa berenang sepertimu, makanya aku berteduh," sahut Semut."Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! Aku sejak berupa berudu sudah bisa berenang, masa kau tidak bisa? berenang itu sangat mudah, julurkan saja kakimu," Ulu menjulurkan kakinya, "dan tendang ke belakang seperti iti! Ups, maaf, kakimu kan pendek," Sambi tertawa, Ulu melompat meninggalkan hanya bisa menatap Ulu dengan kesal. Semut tidak dapat berenang karena ia kembali berseru, "Hujan telah tiba! Hujan telah tiba! Oh, Hai Ikan! Au sangat suka dengan hujan, bagaimana denganmu? Ulu berhenti di pinggir kolam dan berbicara kepada Ikan yang sedang berenang di dalam kolam. Ikan mendongakkan kepalanya ke atas dan berbicara kepada Ulu. "Aku tidak dapat merasakan hujan Ulu. Lihatlahh, aku tinggal bersama air. Bagaimana caranya aku dapat menikmati hujan seperti kamu Ulu?" Ikan pun kembali berputar-putar di dalam kolam."Hah! sedih sekali hidupmu Ikan! Seandainya kamu bisa seperti aku, dapat hidup di dalam dua dunia, darat dan air, mungkin kamu akan dapat merasakan kebahagiaan ini. Nikmati saja air kolammu sebab kamu idak akan dapat pernah merasakan rintikan hujan di badanmu!"Apa yang Ulu katakan sangat menusuk hati Ikan. Ikan menatap ke arah tubuhnya yang ersisik, lalau menatap ke arah tubuh licin Ulu. Ikan yang ersedih hati pun berenang meninggalkan Ulu ke sisikolam yang lain. Ulu pun kembali melompat-lompat di sekitar kolam dan kembali Ulu tiba di bawah pohon, ia melihat Burung sedang bertengger i dhan pohon dan membersihkan bulunya. Ulu mengira Burung juga sama seperti Semut dan Ikan yang tidak dapat menikmati hujan."Hai Burung, kenapa kau tdak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kamu takut bulumu basah? Atau apakah kamu takut tenggelam ke dalam kolam seperti Semut? Ataukah memang kamu tidak bisa menikmati indahnya hujan seperti Ikan?" Setelah berkata demikian, Ulu tertawa menatap ke arah Ulu yang masih tertawa, "Hai Ulu, apakah kau bisa naik ke mari?"Ulu kebingunan, "Apa maksudmu, Burung?""Apakah kau bisa memanjat naik ke mari, Ulu?""Apa yang kau maksud, Burung? Tentu saja aku tidak bisa!" Ulu cemberut dan menatap ke arah dua kakinya,. Ulu menyesal punya kaki yang pendek sehinga tidak bisa terbang."Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan k3unikan yang berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu dan ikan, tetapi aku bisa terbang mengitari angkasa," burung kembali berkata dengan bijak. "Itulah yang kumaksud, Ulu. Kita masing-masing memiliki kelebihan sendiri-sendiri. Semut tidak bisa berenang sepertimu, tetapi ia bisa menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak dapat kau lewati. Ikan tidak dapat melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!"Ulu mulai menyadari bahwa tindakannya salah. Diam-diam Ulu berpikir bahwa tindakannya itu tidak benar. Ia seharusnya tidak menyombongkan kelebihan dan menghina teman-temannya."Maafkan aku Burung." ucap Ulu seraya menatap sendu ke arah Semut, Ikan yang sejak tadi memperhatikan pembicaraan mereka. "Maafkan aku Semut, Ikan, selama ini aku telah menyinggung perasaanmu." Sejak saat itu, Ulu mulai menghargai teman-temannya dan mereka pun menyukainya isi fabel di atas menggunakan bahasamu sendiri dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!a Urutkan kejadian yang dialami oleh Ulu di atas dalam tabel di bawah iniAwalnya....Tiba-tiba.....Lalu.....Selanjutnya.....Kemudian.....Akhirnya.....b Mengapa Ulu meremehkan teman-teannya?c Ceritakan proses Ulu akhirnya menyadari kesalahannya!d Daftarlah karakter manusia yang diibaratkan pada binanatang dan karakter binatang asli pada fabel di atas!Masing-masing pertnayaan di atas dapat dijawab berdasarakan cerita fabel Semua Istimewa. Berikut ini adalah jawaban dengan menggunakan bahasa Sendiri atas pertanyaan-pertanyaan urutkan kejadian yang dialami oleh UluAwalnya ulu merasa bahagia karena turun hujan. Dia melompat-lompat sambil ulu bertemu dengan semut kemudian mengejek semut karena tubuhnya kecil dan takut pada hujan. Lalu ulu pergi ke kolam, bertemu dengan ikan dan mengejeknya. Ikan diejek Ulu karena tidak bisa menikmati rintik hujan seperti dirinya. Selanjutnya ulu bertemu burung di atas pohon. Ulu masih mengejek burung karena dianggap takut pada hujan. Bahkan Ulu menertawainya. Kemudian Ulu diperingatkan oleh burung, bahwa Ulu tidak bisa terbang seperti burung. Akhirnya Ulu sadar bahwa semua makhluk hidup ciptaan Tuhan memiliki keistimewaan masing-masing yang tidak bisa direndahkan. b mengapa Ulu meremehkan teman-temannya? Ulu meremehkan teman-temannya karena dianggap tidak bisa menikmati hujan dan lemah. Tidak bisa seperti Ulu yang bisa hidup di darat dan di air, sehingga bisa berjalan melompat sekaligus bisa berenang. c certiakan proses Ulu akhirnya menyadari kesalahannya!Sadarnya Ulu akan kesalahannya ketika dia bertemu dengan Burung. Burung memang tidak bisa berenang seperti Ulu, tapi Burung bisa terbang tinggi dan hinggap di atas pohon. Sementara ulu tidak bisa melakukan seperti Burung. Awalnya Ulu ingin terbang seperti burung, tapi tidak bisa, dia hanya memiliki kaki yang tidak cukup panjang untuk melopat ke atas pohon. Di situlah Ulu merasa menyesal karena meremehkan orang lain. Dan disadarkan oleh Burung bahwa setiap makhluk memiliki keistimewaan masing-masing. d Daftarlah karakter manusia yang diibaratkan pada binatang dan karakter binatang asli pada fabel di atas!Sebelum dijawab, perlu dijelaskan dulu maksud perintah soal di atas. Yang dimaksud dengan karakter manusia adalah sifat-sifat yang dimiliki manusia yang tergambarkan dalam fabel di atas yang diwakili oleh para tokohnya. Sementara karakter binatang asli adalah sifat yang benar-benar hanya dimiliki dan bisa dilakukan oleh binatang. Maka jawaban atas soal tersebut adalahKarakter manusia yang diibaratkan pada binatang meliputi suka mengejek dan sombong seperti karakter Ulu pada awal cerita. Sifat minder seperti semut dan ikan yang memilih pergi dari ejekan Ulu. Sifat Bijaksana yang ditampilkan oleh karakter manusia dalam fabel tersebut adalah Suka mengejek, Sombong, Bijaksana, Minder atau Rendah Diri. Karakter binatang asli pada fabel di atas meliputi Burung yang bisa terbang, semut yang kecil, ikan yang hanya bisa berenang di air, katak Ulu yang bisa melompat-lompat. Demikian penjelasan tentang cara Menentukan Rangkaian Peristiwa dalam teks cerita fabel yang berjudul Semua Istimewa. Ingatlah, bahwa kamu Istimewa! Daftarlahhal yang dideskripsikan dari keempat teks deskripsi sebelumnya. Teks 1 Rangkaian peristiwa dalam cerita disebut alur. Rangkaian peristiwa dalam cerita digerakkan dengan hukum sebab-akibat. Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan dimana kejadian terjadi),timbulnya pertentangan, danpenyelesaian/akhir cerita
Fabel adalah cerita fiksi berupa dongeng yang menggambarkan budi pekerti manusia yang diibaratkan pada binatang Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 201. Secara etimologis fabel berasal dari bahasa latin, yakni fabulat yang berarti “bercakap” atau “bercerita”. Boleh dikatakan juga bahwa apa itu fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia yang berkaitan erat untuk memberikan pesan moral dan nilai-nilai luhur lainnya Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 194. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, yang artinya bukan diangkat dari kehidupan nyata, tapi tetap mencerminkan realita. Karakter binatang dalam cerita fabel dianggap mewakili karakter manusia dan diceritakan mampu bertindak seperti manusia tapi tetap tidak menghilangkan karakternya sebagai binatang. Struktur Fabel Fabel juga merupakan salah satu turunan dari teks narasi, sehingga struktur, ciri, unsur, dan kaidah kebahasaannya memiliki banyak kesamaan. Hanya saja, terdapat beberapa aspek khusus yang menjadi ciri khas dal Pengenalan situasi cerita exposition, orientasi, Orientasi, pada bagian ini, penulis mulai memperkenalkan tokoh, dan hubungan antartokoh, latar tempat, dan waktu, hingga menata adegan yang akan membawa mereka pada alur peristiwa. Komplikasi, bagian di mana konflik atau permasalahan antara satu dengan tokoh yang lain mulai muncul dan bergerak menuju klimaks atau puncak konflik. Klimaks, puncak konflik atau bagian yang paling mendebarkan dari komplikasi yang telah terjadi. Resolusi, bagian yang merupakan penyelesaian dari masalah yang telah terjadi. Koda, bagian opsional yang berupa kesimpulan dan komentar terhadap pelajaran yang dapat dipetik dari dongeng fabel. Ciri Ciri Fabel Sebagai salah satu genre atau jenis teks, fabel memiliki karakteristik atau ciri yang membedakan jika dibandingkan dengan teks-teks yang lain. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 199 ciri-ciri fabel adalah sebagai berikut. Fabel mengambil tokoh para binatang. Watak tokoh para b natang digambarkan ada yang baik dan ada yang buruk seperti watak manusia. Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia. Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab-akibat. Rangkaian sebab- akibat diurutkan dari awal sampai akhir. Fabel menggunakan latar alam hutan, sungai, kolam, dll. Kaidah Kebahasaan Fabel Selain ciri, teks fabel juga memiliki kaidah kebahasaan yang unik dari kaidah kebahasaan teks yang lain. Ciri atau kaidah kebahasaan yang digunakan dalam fabel adalah sebagai berikut. Dalam teks cerita fabel biasanya juga digunakan kata keterangan tempat dan kata keterangan waktu dirangkai dengan kata depan, penulisan kata depan dipisah dengan kata yang mengikutiny seperti di hutan berbeda dengan dimakan bukan kata depan. Menggunakan kata sandang si dan sang seperti pada kata sang gagak atau si bebek, kata sandang merupakan sejenis kata penentu atau pembatas yang letaknya di depan kata benda atau kata sifat. Kata sandang tidak mempunyai makna tersendiri Kemdikbud, 2017, hlm. 230. Kalimat naratif/peristiwa Katak mendatangi Ikan yang sedang kehujanan, Semut menyimpan makanan di lubang. Kalimat langsung yang berupa dialog para tokoh. Menggunakan kata sehari-hari bahasa percakapan dalam situasi tidak formal Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 199. Unsur Fabel Seperti turunan teks narasi lainnya, fabel juga memiliki unsur-unsur pembentuk yang menjadi ciri dari teks fabel. Berikut adalah unsur-unsur pembentuk dongeng fabel Kemdikbud, 2017, hlm. 200. Tokoh, merupakan tokoh hewan yang menjadi pelaku dalam cerita tokoh protagonis, atau antagonis, tokoh utama atau tokoh pembantu. Ciri tokoh utama adalah 1 sering dibicarakan; 2 sering muncul; dan 3 menjadi pusat cerita menggerakkan jalan cerita. Tokoh pembantu adalah tokoh tambahan. Penokohan, adalah pemberian karakter pada tokoh. Karakter bisa bersifat protagonis/yang disukai atau tokoh antagonis/yang tidak disukai. Watak tokoh dapat disimpulkan dari penggambaran fisik, penggambaran tindakan tokoh, dialog tokoh, monolog, atau komentar/narasi penulis terhadap tokoh. Setting atau latar, merupakan tempat dan waktu kejadian serta suasana dalam cerita. Ada tiga jenis latar, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Tema, adalah gagasan yang mendasari cerita. Tema dapat ditemukan dari kalimat kunci yang diungkapkan tokoh, atau penyimpulan keseluruhan peristiwa sebab-akibat pada cerita. Amanat, pesan yang disampaikan penulis secara tidak langsung. Amanat disimpulkan dari sikap penulis terhadap permasalahan yang diangkat pada cerita. Jenis Fabel Jika ditinjau dari pemberian watak dan latarnya, fabel dapat dibedakan menjadi Fabel alami, jenis ini menggunakan watak tokoh binatang seperti pada kondisi alam nyata. Misalnya, kura-kura diberi watak lamban, singa buas dan ganas. Selain itu, fabel alami menggunakan alam sebagai latar hutan, sungai, kolam, dsb; Fabel adaptasi, adalah fabel yang memberikan watak tokoh dengan mengubah watak aslinya pada dunia nyata dan menggunakan tempat-tempat lain sebagai latar di rumah, di jalan raya. Misalnya, landak yang pemalu berulang tahun di rumah makan. Sementara itu, jika ditinjau dari kemunculan pesan, maka fable dapat dibedakan menjadi Fabel dengan koda, berarti fabel dengan memunculkan secara eksplisit atau diberikan pesan pengarang di akhir cerita; Fabel tanpa koda, sebaliknya, fabel tanpa koda tidak memberikan secara eksplisit atau tidak ada pesan pengarang di akhir cerita, pembaca dibiarkan menyimpulkan sendiri pesan dan amanat yang terdapat dalam cerita. Contoh Fabel Tim Kemdikbud 2017, hlm. 209 menyatakan bahwa salah satu contoh fabel adalah sebagai berikut. Gajah yang Baik Hati Orientasi Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalanjalan mencari air. Komplikasi – Klimaks Di tengah perjalanan dia melihat kolam dengan air yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan Kancil sangat ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ia naik ke atas. Beberapa kali Kancil mencoba untuk memanjat tetapi ia tidak bisa sampai ke atas. Si Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong. Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh Si Gajah yang kebetulan melewati tempat itu. “Hai, siapa yang ada di kolam itu?” “Aku.. si Kancil sahabatmu.” Kancil terdiam sesaat mencari akal agar Gajah mau menolongnya. “Tolong aku mengangkat ikan ini.” “Yang benar kau mendapat ikan?” ’Bener..benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar.” Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah tetapi bagaimana jika naiknya nanti. “Kau mau memanfaatkanku, ya Cil? Kau akan menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu sendiri?” Tanya Gajah. Kancil hanya terdiam. “Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran,” kata Gajah sambil meninggalkan tempat itu. Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Kancil mulai putus asa. Semakin lama berada di tempat itu Kancil mulai merasa kedinginan. Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang yang mendengar teriakannya. “Aduh gawat! Aku benar-benar akan kaku di tempat ini.” Dia berpikir apa ini karma karena dia sering menjaili teman-temannya. Resolusi Tidak lama, tiba-tiba Gajah muncul lagi. Kancil meminta tolong kembali. “Bagaimana Cil?” “Tolong aku, aku berjanji tidak akan iseng lagi” “Janji?” gajah menekankan. “Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng dan perbuatan yang merugikan binatang lain?” “Benar Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.” Gajah menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke atas. Begitu sampai di atas Kancil berkata. “Terima kasih Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini.” Koda Sejak itu Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat iseng seperti yang pernah ia lakukan pada beruang dan binatangbinatang yang lainya. Memang kita harus berhati-hati kalau bertindak. Jika tidak hati-hati akan celaka. Jika kita ha i-hati kita akan selamat. Bahkan bisa menyelamatkan orang lain. Contoh Lainnya Contoh fabel beserta strukturnya dengan berbagai jenis dan tema lainnya dapat dibaca pada link di bawah ini. Baca juga Contoh Cerita Fabel beserta Strukturnya Berbagai Jenis & Tema Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
1 Daftarlah rangkaian peristiwa yang terdapat pada cerita fabel 1, fabel 2, fabel 3 halaman 198-199! RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING NO : 03 MTs : MTsN 5 Sleman Kelas/Sem :VII /Dua Tahun Pelajaran : 2020/2021 Mapel : Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 2 JPL KD/Materi : 3.11, 4.11/ Fabel Tujuan Pembelajaran: Kategori: Bahasa Indonesia - Mengenali Ciri Umum Fabel. kelas : SMP VII. pembahasan: Daftarlah rangkaian perisitiwa yang terdapat pada cerita fabel! Fabel 1 (Belalang sembah) - peristiwa 1 = Semut pergi ke gua-gua untuk mengumpulkan makanan - peristiwa 2 = Sang Belalang sembah menari di dekat sarang Semut.

Fabelyang berjudul 'Semua Istimewa' merupakan salah satu contoh teks cerita fabel yang terdapat dalam Buku Teks Bahasa Indonesia untuk kelas 8 SMP/MTs. Fabel 'Semua Istimewa' dikutip dari Harian Kompas, edisi Minggu tanggal 15 Februari 2015. Menentukan Rangkaian Peristiwa Fabel 'Semua Istimewa' Daftarlah karakter manusia yang

ArisSuparsito. Aris Suparsito, S.Pd., M.Pd. AYO, MENULIS APA SAJA ! TAHUN 2011 f IDENTITAS NASKAH a) Judul Naskah : Ayo, Menulis Apa Saja ! b) Kelompok Naskah : Nonfiksi c) Jenis Naskah : Pengayaan Bahasa Indonesia/Keterampilan Menulis d) Jenjang Pendidikan : SMP/MTS KATA PENGANTAR f Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa
A Daftarlah rangkaian perisitiwa yang terdapat pada cerita fabel! Fabel 1Fabel 1Rincian peristiwaPeristiwa 1Semut pergi ke gua-gua Rincian peristiwa pada fabel belalang sembah Buatlah rangkaian peristiwanya yang terdapat pada fabel - Tokoh Yang Terdapat Pada Cerita Fabel - Beinyu.com
.
  • ayt88fpb92.pages.dev/80
  • ayt88fpb92.pages.dev/211
  • ayt88fpb92.pages.dev/84
  • ayt88fpb92.pages.dev/387
  • ayt88fpb92.pages.dev/213
  • ayt88fpb92.pages.dev/348
  • ayt88fpb92.pages.dev/276
  • ayt88fpb92.pages.dev/344
  • ayt88fpb92.pages.dev/165
  • daftarlah rangkaian peristiwa yang terdapat pada cerita fabel